7 Penyebab Pingsan yang Harus Diwaspadai. Gara-Gara Lapar?

Ditulis oleh : Theofilus Richard
Ditinjau oleh : dr. Iustitia Septuaginta Samben
dr. Laila Hayati, Sp.GKDokter Spesialis Gizi Klinik
Konsultasi dengan Dokter
Ilustrasi pingsan (sumber: Freepik.com)

Ilustrasi pingsan (sumber: Freepik.com)

Kamis, 27 Juli 2023


Siapa, nih, di antara Sobat Altea yang sering pingsan saat upacara di sekolah dulu? Tidak sekadar telat makan, penyebab pingsan itu cukup beragam, lo!


Pingsan adalah kondisi kehilangan kesadaran secara tiba-tiba yang diakibatkan menurunnya aliran darah ke otak.


Ketika kita pingsan, sering kali orang di sekitar berasumsi bahwa kita kurang makan atau sedang sakit. Setelah sadar, biasanya kita akan diberikan teh hangat agar tubuh merasa baikan.


Hal itu dapat dimaklumi karena teh mengandung antioksidan dan dapat meningkatkan sirkulasi darah. Dengan minum teh, diharapkan aliran darah ke otak akan kembali normal.


Namun, tahukah Anda bahwa penyebab pingsan tidak sesederhana karena kurang makan?


Nah, terus apa, dong? Yuk, simak paparan lengkapnya berikut ini!

7 Penyebab Pingsan yang Harus Anda Waspadai

Berikut adalah beberapa penyebab pingsan yang umum terjadi.

1. Kurang Makan


Penyebab pertama, tentu sangat jelas, Anda bisa pingsan karena kurang makan. Apa hubungannya?


Ketika Anda tidak makan, tubuh tidak memiliki cadangan gula darah. Lalu, tubuh pun dipaksa menggunakan energi cadangan yang jumlahnya tidak banyak.


Nah, ketika energi dalam tubuh berkurang, aliran darah ke otak juga menjadi berkurang. Kemudian, selanjutnya Anda akan merasakan pusing dan pingsan.

2. Diabetes


Komplikasi diabetes juga secara tidak langsung dapat membuat kita pingsan. Hal ini dikarenakan penderita diabetes biasanya mengalami gangguan vestibular.


Vestibular adalah organ dalam tubuh yang berperan penting dalam mengelola sensor dan menjaga keseimbangan tubuh.


Selain itu, menurut jurnal penelitian Physical Therapy, penderita diabetes juga rentan mengalami gangguan saraf, mata, dan penggunaan obat dalam jumlah banyak. Faktor-faktor tersebut juga berperan dalam hilangnya keseimbangan dan kesadaran pada tubuh kita.


3. Penyakit Jantung


Dalam sebuah penelitian yang dimuat Journal of Arrhythmia, disebutkan bahwa pingsan juga sering menjadi pertanda bahwa kita mengalami gangguan jantung. Jika dibiarkan, bukan tidak mungkin penyakit ini akan merenggut nyawa.


Hal ini terjadi lantaran jantung tidak bekerja secara optimal sehingga gagal mengirimkan darah dan oksigen ke otak. Kondisi inilah yang akan membuat kita kehilangan kesadaran.

4. Panik


Ketika panik atau sangat kaget karena sesuatu, kita juga bisa langsung pingsan, lo! Kok, bisa?


Nah, kondisi ini disebut dengan hiperventilasi. Hiperventilasi adalah kondisi ketika Anda terlalu banyak menghirup oksigen dan mengeluarkan karbondioksida terlalu cepat.


Jadi itulah sebabnya orang yang kaget bisa sampai pingsan dan tidak sadarkan diri.

5. Sinkop Mikturisi


Sinkop mikturisi adalah gejala pingsan setelah buang air kecil. Biasanya gejala ini terjadi pada laki-laki dewasa setelah terbangun dari tidur lelap di tengah malam.


Sampai sekarang, para peneliti belum bisa memastikan penyebab sinkop mikturisi. Namun, ada beberapa faktor yang dicurigai memicu terjadinya pingsan setelah buang air kecil, yaitu:


  • Minum minuman beralkohol sebelum tidur

  • Kelaparan

  • Kelelahan

  • Dehidrasi

  • Mengalami gangguan kesehatan pada organ dalam tubuh

  • Menggunakan obat alfa bloker untuk memancing urin keluar (biasanya dilakukan oleh penderita gangguan prostat)


6. Dehidrasi


Selain karena kurang makan, pingsan juga bisa jadi efek dari dehidrasi atau kurang minum air mineral. Saat Anda kurang minum, tekanan darah menjadi turun dan sistem saraf tidak bisa mengendalikan darah dengan optimal.


Kondisi tersebut, akan membuat Anda jatuh dan tidak sadarkan diri. Jadi, sesibuk apa pun, jangan lupa minum air mineral, ya!


7. Stres Berlebihan


Stres berlebihan karena pekerjaan atau masalah lainnya, ternyata bisa memicu reaksi vasovagal.


Vasovagal adalah gangguan pada sistem saraf yang seharusnya mengendalikan detak jantung dan tekanan darah. Ketika kecepatan detak jantung turun, dia pun tidak akan memompa darah dan oksigen secara optimal.


Akibatnya, tekanan darah menjadi turun. Lalu, otak pun jadi tidak mendapat oksigen dan aliran darah yang cukup hingga akhirnya pingsan.


***


Itulah sejumlah penyebab pingsan yang harus Anda waspadai.


Apabila Anda sering pingsan, coba deh buat janji temu dengan dokter untuk konsultasi!


Kalau sudah konsultasi, Anda ‘kan jadi tahu penyebab dan solusi yang benar!


Sumber:


  • Web MD. Diakses pada Oktober 2022. Understanding Fainting -- the Basics

  • Medical News Today. Diakses pada Oktober 2022. How to improve circulation

  • Harvard Health Publishing School. Diakses pada Oktober 2022. Lightheaded? Top 5 reasons you might feel woozy

  • Linda J. D'Silva, et al. (2016). Impact of Diabetic Complications on Balance and Falls: Contribution of the Vestibular System. Physical Therapy, 96(3): 400–409

  • Ryan J. Koene, Wayne O. Adkisson, dan David G. Benditt. (2017). Syncope and the risk of sudden cardiac death: Evaluation, management, and prevention. Journal of Arrhythmia, 33(6): 533–544

  • Esther M. Mizrachi; Kranthi K. Sitammagari. (2022). Cardiac Syncope. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing

  • John E. David, MD, Steven H. Yale, MD, and Humberto J. Vidaillet, MD. (2003). Hyperventilation-Induced Syncope: No Need to Panic. Clinical Medicine & Research, 1(2): 137–139.

  • Mayo Clinic. Diakses pada Oktober 2022. Fainting during urination (micturition syncope): What causes it?

  • Web MD. Diakses pada Oktober 2022. What Makes You Faint

  • Cleveland Clinic. Diakses pada Oktober 2022. Fainting: Causes, Symptoms & Prevention





0 Disukai
0 Komentar